Sabtu, 12 Januari 2008

Lumpur Lapindo

Surat Pojok Gubeng
Kerinduan Irawulan Meliput Lumpur Lapindo
Budi Sugiharto - DetikSurabaya
Jawa Timur beberapa hari ini dihiasi bencana banjir dan longsor. Jika Bojonegoro, Ngawi, Madiun, Lamongan dan Gresik terkena luapan Bengawan Solo, di Porong Sidoarjo juga demikian.

Namun banjirnya Jalan Raya Porong dan Desa Ketapang Keres Tanggulangin dikarenakan luapan kolam air lumpur Lapindo yang jebol, Kamis (3/1/2008) malam.

Banjir air lumpur yang mendadak itu kontan membuat semua perhatian tertuju ke Porong. Sebab ketinggian air lumpur yang membanjiri jalan raya dan rel kereta api menyentuh 1 meter. Dan di perkampungan juga sudah digenangi air lumpur. Suasana kepanikan warga mirip ketika lumpur meluap dua tahun silam.

Demikian pula detiksurabaya.com langsung menerjunkan 3 reporternya di lokasi secara bergiliran. Malam pertama dihandle oleh Budi Sugiharto dan Zainal Effendi. Dua kru yang baru saja meliput banjir Bojonegoro ini langsung meluncur ke Jalan Tol Porong yang sudah dihentikan operasionalnya karena terancam banjir itu.

Sekitar pukul 03.00 dinihari, Jumat (4/1/2008), giliran Irawulan menggantikannya. Cewek bertumbuh tambun asal Palangkaraya ini sebenarnya sedang tertidur pulas. "Siap..saya berangkat sekarang," jawab Irawulan saat menerima tugas.

Irawulan yang berkeinginan menikah tahun depan ini pun bergegas memacu kendaraanya di tengah dinginnya hawa Surabaya-Porong. Setiba di lokasi banjir air lumpur, dia pun segera melakukan reportase. Gubernur Jatim Imam Utomo yang datang pun ditodongnya untuk dimintai pernyataan langkah-langkah penanganan banjir yang bisa mengganggu nadi perekonomian di Jawa Timur ini.

Meski bertumbuh tambun, Irawulan tetap mampu meloncat ke sana ke mari di antara tanggul dan jalanan yang terendam air lumpur. "Aduh..sepatuku hilang," teriak dia di tengah hingar bingar warga yang sedang mengungsi. Untungnya sepatu kesayangannya berhasil ditemukan tak jauh darinya.

Nampaknya Irawulan lupa tidak mengenakan sandalnya. Tugas mendadak membuat dirinya langsung asal comot saja. Sepatu yang biasa dipakai liputan pun langsung disambarnya sehingga ketika masuk lokasi banjir dia pun kerepotan menyelamatkan sepatunya. Kerja keras Irawulan ini telah Anda bisa nikmati di situs kesayangan www.detiksurabaya.com.

Setelah 10 jam berbasah ria di arena banjir air lumpur, Irawulan pun kehabisan energi. Dia pun kembali ke kantor dan digantikan reporter lain, Steven Lenakoly. "Saya memang merindukan liputan lumpur setelah hampir 1,5 tahun tidak ke Porong," kata Irawulan yang saat ini lebih banyak meliput di DPRD Jatim dan Pemprov Jatim ini sebelum meninggalkan Porong.
(gik/gik)

Tidak ada komentar: